Thursday, February 18, 2010

Memulai kehidupan di Magdeburg

Mulailalah kehidupan-ku di Magdeburg. Sebenarnya di saat saya tiba di Magdeburg, waktu perkuliahan sudah dimulai. Ini disebabkan karena informasi penerimaan yang dikirimkan oleh OvG University terlambat saya terima, sehingga hanya tersisa waktu sekitar 2 bulan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk paspor dan visa. Bahkan untuk pengurusan asuransi yang seharusnya bisa dilakukan secara kolektif di kampus, pada waktu pendaftaran ulang...harus dilakukan dengan bantuan kenalan yang ada di Berlin. Saat itu saya mendaftar asuransi "TK" yang umum digunakan oleh para mahasiswa di Jerman.


Di kampus

Di depan perpustakaan

Masih banyak urusan lain yang harus diselesaikan saat pertama tiba di sini, mulai dari pembukaan rekening bank, mendapatkan alamat tempat tinggal, mendaftarkan diri di kantor balaikota, dan perpanjangan visa belajar. Semua urusan tersebut sebenarnya dapat dengan mudah dilakukan karena organisasi siswa internasional atau IKUS, memberikan bantuan kolektif khususnya kepada siswa-siswa Internasional. Buat saya semuanya sudah telat sehingga saya harus melakukan semuanya sendirian, namun untungnya mahasiswa Indonesia di Magdeburg masih tergolong cukup banyak jumlahnya. 1 kelas QSE terdapat 2 orang mahasiswa beasiswa asal ITB, Dhina dan Vidya dan 3 orang lain yang reguler seperti saya. Mereka adalah Abung (ITB), Havi (ITS) dan Adi (UI). Ada 2 orang lagi yang kebetulan mengambil jurusan yang berbeda tetapi mereka juga ikut di dalam beberapa kelas QSE, mereka adalah Dini dan Marusaha/Coy, dua-duanya dari ITB. Sedangkan 1 orang lagi yang bernama Noni, yang ikut untuk menemani suaminya yang tahun lalu juga merupakan siswa QSE juga tetapi kemudian pindah ke universitas lain di Jerman. Jadi jika dijumlah, angkatan tahun 2003-2004 terdapat 9 orang.

Dengan bantuan mereka dan arahan dari mereka-lah saya mengurus segala sesuatunya. Dan untuk alamat rumah, kebetulan sekali pak Zaeni yang kamarnya saya tumpangi, berencana untuk kembali ke Indonesia selama 1 bulan. Kebijaksanaan Studentenwerk memperbolehkan pemilik kamar yang sedang meninggalkan kuliah untuk sementara waktu, menyewakan kamarnya kepada mahasiswa lain yang kuliah di OvG University. Untuk itulah maka saya menyewa kamar pak Zaeni selama beliau kembali ke Jakarta sehingga saya bisa mendapatkan alamat rumah sementara yang digunakan untuk pengurusan pembukaan rekening bank, pendaftaran diri ke kantor balaikota, serta pendaftaran ulang Universitas. Wheww...memang beruntung sekali saya kala itu.

Memang demikianlah kehidupan di Jerman. Segala sesuatunya serba teratur dan detil serta terinci dengan jelas. Selama kita memiliki seluruh informasi dan data yang dibutuhkan untuk mengurus sesuatu, semuanya akan berjalan dengan lancar dan tanpa urusan aneh-aneh. Tapi terus terang saja....untuk urusan tempat tinggal, mahasiswa Indonesia di Magdeburg memang sudah piawai....kenapa? Begini ceritanya...

Parkiran di area asrama

Saat itu ada 1 orang Indonesia yang sedang mengambil Doktoran, Jupiter Manurung. Beliau ini sudah cukup lama tinggal di Jerman sejak lulus SMA, sehingga untuk segala macam urusan rata-rata kami selalu mengandalkan bantuan beliau jika terbentur masalah. Beliau ini saat awal tinggal di Magdeburg dan telah menjalin hubungan baik dengan kepala Studentenwerk, juga pak Zaeni. Kepala pimpinan ini, Herr Bock, sering diberikan oleh-oleh dari siswa Indonesia sehingga ia sering membantu saat mahasiswa Indonesia membutuhkan kamar...tetapi dengan cara yang benar, tentunya. Caranya adalah, jika mahasiswa Indonesia akan selesai study-nya, seharusnya kamar tersebut diserahkan kembali ke Studentenwerk untuk kemudian diberikan kepada daftar antrian paling atas. Namun yang ada adalah, jika mahasiswa Indonesia mau pulang, mahasiswa Indonesia tersebut akan mengalihkan kontrak kamar tersebut kepada sesama mahasiswa Indonesia lainnya, sebelum mahasiswa tersebut secara resmi keluar dari Universitas. Sehingga dengan demikian, bisa dikatakan kamar milik mahasiswa Indonesia akan selalu berada di bawah kekuasaan orang Indonesia juga. Ini pula praktik yang saya terapkan. Ketika Noni harus kembali ke Indonesia, saya mengambil alih kamar tersebut dan kamar inilah yang menjadi kamar saya hingga saya lulus dari OvG University, dengan alamat: Uni-Hotel, Walther-Rathenau strasse 19zimmer 153. My room...my kingdom.... 

Di depan Uni-Hotel


No comments:

Post a Comment