Tuesday, November 2, 2010

Trip ke Waste Water Treatment, Gerwisch - 23 Jan 2004


Salah satu bagian mata kuliah QSE yang berhubungan dengan bagian 'E' alias Environment, adalah yang menyangkut ilmu Waste Water Treatment. Mata kuliah ini diberikan oleh seorang Doktor yang bernama Dr. Haida, yang berperawakan tenang dan hampir tidak memiliki emosi, namun beliau merupakan seorang pengajar yang rendah hati. Selain materi teori dalam kelas, Dr. Haida juga mengajak seluruh mahasiswanya untuk melakukan kunjungan ke instalasi pengolahan air limbah yang menjadi tumpuan kota Magdeburg di dalam mengolah semua buangan air limbah rumah tangga serta di daerah sekitar propinsi Saxon-Anhalt. Untuk inilah maka di akhir bulan Januari 2004 yang sangat dingin, kami semua diajak oleh beliau menggunakan kereta api Regional (RE) menuju kota dipinggiran Magdeburg yaitu Gerwisch, tempat instalasi tersebut berada.

Tampak atas dari Gerwisch Waste Water Treatment Plant

Semua peserta dari kelas QSE dan beberapa mahasiswa dari kelas lain di bawah asuhan Dr. Haida berkumpul di pagi harinya di Magdeburg Hauptbanhof. Bersama-sama kami semua berangkat menuju lokasi yang terletak kurang lebih 8-10 km jika menggunakan kereta api. Iklim saat itu sedang dalam kondisi yang sangat tidak nyaman. Dingin, berangin, membuat kami yang menggunakan jaket kulit sekalipun, harus menggunakan sarung tangan dan syal tebal untuk mengurangi dingin yang menusuk. Terutama karena setelah mencapai stasiun di Gerwisch, kami harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi tempat pengolahan air limbah tersebut.

Kumpul bersama di Stasiun Magdeburg

Begitu tiba di lokasi, rombongan diterima oleh perwakilan pengelola dan sebagai agenda pertama dari kunjungan tersebut, presentasi serta tanya jawab dimulai sebelum melakukan site visit. Bagi saya, fasilitas ini sangat luar biasa dan membuat saya tidak habis pikir kenapa di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, tidak bisa dan tidak punya keinginan untuk memiliki fasilitas seperti ini. Instalasi ini menampung seluruh air buangan rumah tangga yang berasal dari kota Magdeburg dan sekitarnya. Di instalasi inilah air limbah tersebut kemudian diolah dengan memisahkannya dari sisa-sisa sampah, kemudian dibersihkan dari unsur organik dan mikroba lainnya, baru kemudian setelah terbebas dari unsur-unsur yang tidak membahayakan lingkungan kemudian dibuang kembali ke aliran sungai. Tidak heran jika kita hampir tidak akan pernah melihat aliran air yang keruh, kotor dan bau di saluran pembuangan, got ataupun sungai-sungai di kota dan desa di Jerman. Luar biasa bukan? Andaikan Jakarta memiliki kondisi seperti ini, alangkah nyamannya kita sebagai warga ibukota.


No comments:

Post a Comment