Tuesday, May 22, 2012

Leipzig Trip - 27 Desember 2003

Setelah seminggu sebelumnya saya, Henri dan istri melakukan trip ke Berlin, kali ini kita melakukan perjalanan akhir pekan ke arah Tenggara, yaitu ke kota Leipzig yang berjarak sekitar 100 km, dan kota Dresden yang berjarak sekitar 180 km dari Magdeburg. Kali ini selain dengan pasangan keluarga Henri, turut serta Jupi (Yupiter Manurung) dan Dini dalam jalan-jalan kita kali ini. Jupi adalah mahasiswa S3 yang sedang mengambil program Doktor, sementara Dini adalah mahasiswa seangkatan saya yang sedang mengambil program S2 Teknik Kimia di OvG Magdeburg. Karena kita menggunakan kembali tiket perjalanan akhir pekan yang terkenal yaitu Wochenende Ticket, jadi dengan berlima kita hanya cukup membeli 1 tiket untuk bisa berjalan-jalan menggunakan kereta dan beberapa fasilitas secara grati selama 1 hari penuh.

Tujuan pertama kita adalah kota Leipzing yang merupakan salah satu dari 2 kota terbesar selain Dresden di negara bagian Federal Saxony. Kota ini sebelum PD II merupakan salah satu pusat kebudayaan musik dan penerbitan di Jerman, namun pasca PD II Leipzig kemudian berubah menjadi salah satu pusat pemerintahan  komunis Republik Demokrasi Jerman yang menyebabkan kemunduran di bidang kebudayann. Tapi setelah reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur, kota ini telah melakukan banyak perubahan dan restorasi baik di bidang struktural maupun kebudayaan yang menyebabkan Leipzig terpilih menjadi salah satu dari 10 kota tujuan wisata pada tahun 2010 oleh The New York Times.

Kesempatan jalan-jalan kali ini kita mencoba mengunjungi pusat kota tua Leipzig yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan klasik bergaya eropa lama yang rata-rata memiliki 4-5 lantai. Biasanya bangunan-bangunan tua banyak terdapat di sekitar pusat kota atau Townhall. Namun sayang pada saat kita berkunjung ke sana, Townhall Leipzing yang bergaya Renaissance tersebut di bagian depan nya sedang diadakan semacam pasar malam sehingga banyak kios-kios makanan atau minuman yang menjadi khas acara rutin di musim dingin, sehingga kita tidak dapat mengambil gambar tampak muka bangunan secara penuh.


Salah satu yang menjadi kekurangannya jika kita berjalan-jalan di Jerman pada bulan-bulan ini adalah suhu yang sangat dingin. Waktu yang paling nyaman untuk berjalan-jalan adalah di akhir musim panas memasuki musim gugur karena suhu udara nya cukup sejuk dan belum sedingin di bulan-bulan Desember. Walaupun sedikit kedinginan, tapi karena bisa menyaksikan keindahan kota tua sambil berfoto-foto, cukup bisa memuaskan hati di akhir pekan ini.

No comments:

Post a Comment